(5) Bagian 5

Narasi CYB Bagian 5

Anak-anak sangat penuh rasa ingin tahu. Segala hal baru bagi mereka. Dan mereka ingin mengenal hal itu dengan cara mereka sendiri. Dimasukkan mulut, dilempar, dimasukkan lubang, dll. Kita belajar dari eksplorasi ini. Kita pernah mengalaminya. Lantas, kapankah kita berhenti ingin tahu?

 

Dalam satu episode Brain Games tentang otak anak dan dewasa, ada sebuah percobaan. Batita dan orang dewasa akan mendengarkan suara pelafalan kata ‘da’ yang disebutkan beberapa kali. Setelah itu harus menjawab ada berapa variasi ‘da’ yang mereka dengar. Otak mereka dipindai. Orang dewasa menjawab ada 2 pelafalan ‘da’ yang berbeda meskipun sangat mirip. Tapi otak anak yang dipindai mampu mengenali bahwa ada 3 pelafalan ‘da’ yang berbeda. Kata ‘da’ itu ada dalam bahasa spanyol, dan bagi english speaking adult, tidak bisa membedakannya. Luar biasa. Sejak bayi, anak sudah sangat cerdas. Tapi mengapa ketika dewasa, bertumbuh menjadi orang dewasa yang pasaran dan menjemukan ?- CM vol 1, hal 184.

 

Ada sesuatu yang salah diantaranya. Keingintahuan, jiwa eksplorasi, rasa ingin belajar hilang di tengah-tengah proses pertumbuhan itu. Apa yang terjadi ? Menurut saya cara pendidikan yang salah adalah penyebabnya.

 

“Setiap kali orang dewasa menyorotkan pandangan tidak suka ketika anak terus bertanya, setiap kali kita menjawabnya secara acuh tak acuh, setiap kali kita memaksakan padanya materi apapun dengan cara yang menimbulkan traumanya pada kata ‘belajar, setiap kali kita mengabaikan hukum fisiologis dan psikologis dalam proses mendidiknya, setiap kali kita membuatnya belajar demi tujuan rendah seperti hadiah, ranking, stiker, dsb, kita sedang mematikan hasrat belajarnya yang alami, rasa cintanya pada kegiatan belajar semata-mata demi kesenangan belajar itu sendiri. “

Cinta yang Berpikir, bab 5, hal 38

 

Oh no, I am guilty in this

 

Kepada semua anak yang bertanya, saya biasanya berusaha menjawab. Tapi sering juga saya tak mau menjawab dan melakukan hal-hal diatas. Oh tidak… saya ikut andil dalam mematikan hasrat belajarnya. Justru orang dewasa yang mematikan hasrat belajar alami anak. Mengecilkan potensi anak dengan pikiran orang dewasa yang menjemukan ini.

 

Charlotte Mason berharap para orangtua dan pendidik mempercayai hasrat belajar anak. Anak ingin dan menyukai belajar. Anak mencari pengetahuan, mencari makanan untuk benaknya.

 

Leave a comment