Japan Trip day 4 & 5 : Nagoya

Mengingat kesalahan kemarin, kami sudah reserve seat shinkansen ke Nagoya H-1. Dan sesampainya di Nagoya kami juga langsung reserve seat untuk kembali ke Tokyo. Padahal perjalanan Tokyo-Nagoya dan sebaliknya ada beberapa kali tiap jam. Jadi sebetulnya ini tidak perlu dilakukan.

Okay ! Check out hotel dan langsung menuju Tokyo Station. Simpan koper di locker karena kami cuma 1 malam saja di Nagoya. Cari ekiben. Siap berangkat.

0.jpg

Nah ini baru shinkansen. N senang sekali bisa naik kereta impiannya. Makan ekiben shinkansen di dalamnya. Tidur. Lihat pemandangan dan sampai di Nagoya. Di tourist information stasiun, saya mengambil beberapa buklet Nagoya City Guide berbahasa Inggris, dan ini sangat berguna. Karena itinerary kami jadi tambah banyak setelah melihatnya. 😀

3.jpg

crowded Nagoya Station

 

Rencana awal kami akan kembali ke Tokyo besok pagi. Tapi jadi molor sampai besok malam. 😀

Keluar dari Nagoya station, kami naik taxi untuk perjalanan 8 menit ke Nagoya Castle. Kalau naik kereta bisa 20 menitan.

Nagoya Castle

 

Keren ! Keren ! Keren !

Dari semua tempat yang kami kunjungi, tempat ini yang paling berkesan untuk saya. Meskipun saya tidak tahu sejarah Jepang, tapi melihat benteng ini, batu-batunya, interior Hommaru Palace, eksterior Nagoya Castle dan bertemu dengan Hattori Hanzo membuat saya jatuh cinta dengan tempat ini. Pas saat kami sampai di moat benteng, sakura sedang berguguran. Cantik sekali !!!

Apa yang menarik ?

Bagian dalam Hommaru Palace. Lukisan burung bangau, harimau, yang dilukis (ini replika, jadi dicetak) diatas gold screen. Cantiknya  luar biasa. Dan di beberapa ruangan ada tablet yang menayangkan film dengan subtitle bahasa Inggris tentang tokoh-tokoh yang tinggal di Nagoya Castle. Ini yang membuat saya tertarik. Keluar dari Hommaru Palace, kami bertemu 2 orang berkostum ninja. Ternyata setiap beberapa jam akan muncul tokoh-tokoh sentral dalam sejarah Nagoya Castle disini. Saat weekend mereka akan menampilkan drama. Kita bisa ngobrol dengan mereka, karena mereka menjiwai peran mereka. Saya tidak tahu siapa mereka, jadi saya sodorkan brosur dan bertanya, “Which ones are you ?” Ternyata salah satu dari mereka adalah Hattori Hanzo. Dan dengan polosnya saya bertanya “Are you the bad guys or the good guys?”. Sepertinya ini pertanyaan super bodoh. Hattori Hanzo gitu loh ! Memangnya siapa dia ? One of the hero in Japan history ! Saya baru tahu setelah mencari namanya. OK, maafkan saya. Seharusnya saya baca dulu kisah the unification of Japan ! 

2.jpg

Keluar dari Nagoya Castle menuju stasiun subway, kami melewati Nagoya City Hall yang gedungnya cantik sekali. Aduh, benar-benar tidak cukup waktu 1 hari di Nagoya.

Selama di Nagoya kami harus pakai pasmo card, dan hasilnya pasmo card kami cepat habis. Karena tempat tujuan cukup jauh ! Kinjofuto station yang punya beberapa tempat wisata disekitarnya. Tapi tujuan kami adalah SCMaglev Railway Park untuk menyenangkan si anak lanang.

SCMaglev Railway Park

Anak-anak penggemar penyuka kereta SCMaglev Railway Park. Puaslah kau pegang kereta ! Mulai dari lokomotif kuno untuk penggemar Thomas sampai the future of railway : Magnetic Levitation Train. Ada simulator mengemudikan shinkansen dan common train beserta simulator kalau kita naik diatas Maglev train. Ada demonstrasi cara kerja Maglev train, sistem keamanan shinkansen saat gempa, perputaran roda, kursi penumpang, berbagai tuas dan tombol yang bisa ditekan. Dan yang paling mengagumkan bagi pecinta kereta tua dan muda adalah diorama panjang berbagai jenis kereta yang beroperasi di Jepang beserta miniatur landmark Nagoya. THIS IS TOO COOL !!!

Anak dibawah 6 tahun akan membuat iri kakak-kakaknya karena diperbolehkan main bebas dengan Tomica Plarail di playground lantai 2.

Dan setelah puas melihat kereta, souvenir shop akan memaksa para orangtua mengeluarkan uang untuk membeli snack, coklat, peralatan makan, sumpit, kaus kaki, mainan, dan berbagai barang bertema kereta.

5.jpg

Kalau sudah kembali self-control nya ayo pulang naik kereta lagi, kembali ke Nagoya station.

Tapi eits, ternyata hotel yang kami pesan di Nagoya punya stasiun yang terhubung langsung di jalur ini !

8.jpg

Nagoya Prince Hotel Sky Tower

6.jpg

Kami tak berhasil mendapatkan budget hotel yang dekat stasiun. Jadi terpaksalah kami booking Nagoya Prince Hotel Sky Tower ini. Ehem, bagaimana rasanya dibandingkan hotel yang kemarin ?

Oh, the staff has perfect english !

Beautiful view !

Pajamas ! 

Bath salt !

7.jpg

Tapi saya lebih suka hotel yang kemarin. Lebih bersahabat di kantong dan secara manusia.

Lumayan istirahatnya, ternyata hari belum berakhir. G ingin pergi ke satu tempat ini. Jadi menjelang malam setelah makan beberapa camilan kami berangkat ke Nagoya station untuk masuk rush hour dan berangkat ke satu tempat yang G sangat ingin kunjungi…

Nabana-no-sato 

Tempat ini adalah botanical garden yang mengadakan event Spectacular Winter illumination. Sayangnya saat kami tiba hari sudah gelap, jadi bunga-bunga tidak kelihatan dan hanya lampu saja yang menarik. Illumination utamanya adalah Japan! Dengan Fujisan sebagai center, ditambah musik dramatis, kami terpaku menatap ribuan lampu LED yang mengisahkan Jepang. Cantik. Disini saya baru menyadari, Jepang adalah negara modern yang mencintai alam. Nature, tradition and technology blends in harmony. Karena itulah negara ini bisa maju.

O & G seru foto-foto. N yang tadinya ngantuk dan sempat tertidur di kereta langsung melek melihat illumination keren ini. Seharusnya datang sebelum matahari terbenam supaya masih bisa melihat beragam bunga cantik disini. Cuaca sangat dingin. Kami belum makan malam. Kami duduk di bangku dekat tungku penghangat sambil makan camilan kentang goreng dan ayam dengan saus mustard wasabi (aneh rasanya, sticks with chili sauce!).

Duduk disini membuat saya merasa ini seperti orang berkumpul di api unggun, menghangatkan diri dan saling bercerita. Karena mau tak mau orang pasti akan mengobrol. Saat kami datang, ada 2 orang obaasan berkimono yang sudah duluan menghangatkan diri. Kami saling tersenyum dan membungkuk. Kalau kami satu bahasa, kami pasti akan ngobrol, atau sekedar menyapa.

9.jpg

Setelah kenyang kami berjalan pulang naik taxi ke stasiun terdekat. Sangat sepi. Hanya ada beberapa orang saja menunggu di stasiun kecil itu. Kembali ke hotel badan sudah capai sekali. Kaki pegal. Tak mau bangun pagi.

Memang tidak perlu, karena besoknya kami masih akan menjelajah Nagoya. Menyenangkan jiwa O & G yang doyan shopping ke Osu Kannon Temple.

Osu Kannon Temple

4.jpg

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang kuil ini. Selain banyak sekali burung merpati dan gagak bersahabat yang berjalan-jalan disini.

10.jpg

Tujuan utamanya kesini bukan temple nya. Tapi Osu shopping street di sebelahnya.

OK, pecinta belanja, this is your heaven. Banyak toko murah yang unik. Kamu bisa habiskan berapapun yang kamu mau. Ada 1 toko bernama Alice on Wednesday. Super unik ! Kita harus masuk melewati pintu kecil. Very instagrammable. Barang-barang yang dijual juga bermacam-macam tapi semuanya bertema Alice on Wonderland.

13.jpg

Disini juga, mungkin karena hampir weekend, saya melihat anak-anak muda Jepang dengan style berpakaian yang unik. Sepatu boot bertali-tali. Rambut dicat warna-warni. Lipstik hitam. Rok mini di suhu 11C. Jaket kulit.

Saya dan N, melipir ke toko snack. Cari makanan dan oleh-oleh. Tapi O & G masih belum selesai juga. Lapar. Saat belanja rasa lapar hilang dan belanja makin kalap.

14.jpg

Ayo dong, kita harus coba makanan hits Nagoya !

Misokatsu Yabaton

16.jpg

Dipromosikan sebagai Samurai Cuisine Nagoya, Misokatsu Yabaton adalah daging babi yang digoreng tepung  dengan miso sauce diatasnya. ENAK. Restoran yang kami datangi berlantai 4 dan sempit. Tapi ramai ! Kami juga tidak perlu menunggu terlalu lama. Mereka juga punya english menu. Kami makan sampai kenyang. N sampai tambah nasi. Mereka juga menjual snack berperisa misokatsu. Saya dan N sangat suka dan membelinya banyak-banyak untuk oleh-oleh.

Hisaya-Odori Garden Flaire

Hisaya-Odori Garden Flaire sangat dekat dengan restoran yang kami kunjungi. Dan ternyata sedang ada pameran di dalamnya. Bunga. Bunga. semuanya bunga ! Cantik semua !! Tapi yang paling menarik bagi N adalah kantong semar.

Ada workshop merangkai bunga kering. Kalau saya bisa bahasa Jepang saya mau ikut ! Yang menjaga stand semuanya obaasan. Mereka juga tidak ajak saya bicara. Ah, sayang. Dekorasi bunganya di panggung juga sangat cantik. Dan pengunjungnya rata-rata obaasan. Ah orang Jepang memang menghargai keindahan. Setelah mereka punya banyak waktu, mereka fokus untuk memperkaya diri dan membuat diri mereka bertumbuh (mother culture ini) dengan berkebun & merangkai bunga, pendeknya, tetap aktif.

15.jpg

Masih ada waktu untuk jadwal kereta kami. Kami berniat mencoba makanan hitsnya lagi, Tebasaki. Tapi cek dulu di web ternyata tutup. Ah, apa yang harus dilakukan sekarang ? O & G mau belanja lagi. N : Hah ? belanja lagi ??

Belanja tidak perlu diceritakan banyak.

Kembali ke Tokyo. Ambil koper. Naik kereta ke stasiun Kuramae. Tempat hotel terakhir kami di Jepang berada. Ternyata cukup jauh. Naik turun tangga sambil bawa koper besar. *tired* Akhirnya ketemu juga hotelnya.

Cocoro Inn Kuramae

Oh, staff with perfect english !

Kamar kami di lantai 8, karena kami pesan kamar terbesar dengan 4 bed dan ensuite bathroom. Dan lift hanya sampai lantai 6. Apa ? Staf nya membantu kami membawa koper. Dan dia juga naik tangga 6 lantai karena lift nya hanya pas untuk kami ber 4 dan 3 koper. Wow.

Setelah kami check in, staf nya langsung pulang. Oh, ini semi hostel ternyata. Ada ruang berkumpul dengan peralatan makan dan microwave. Ada laundry room. Dan banyak turis berwajah Kaukasia disini. Not bad. Sayang hanya semalam saja disini. Besok sudah pulang ke Jakarta.

 

 

Leave a comment